Media Bisnis Online
Media Bisnis Online - Cerita Perjalanan Sembilan Naga atau Gang Of Nine yang telah menjadi Legenda di dalam dunia hitam ataupun boleh di sebut dengan dunia underground Belum pernah sekalipun tersentuh oleh hukum.
Begitu kuatkah orang orang ini dan benarkah semua berita tentang orang orang ini yang telah menjadi legenda namanya di dunia hitam?, Di ketahui dengan bekingan Keluarga Cendana kesembilan naga tersebut tidak pernah tersentuh hukum akan aksi bisnis dunia underground mereka.
Namun dalam sebuah wawancara dengan TEMPO Tommy Winata yang di yakini menjadi salah satu dalam sembilan naga tersebut membantah keras akan keterlibatannya dalam hal ini. "Gua baru tau ada nama seperti itu sekarang", tutur Tommy.
Dari beberapa sumber seperti Anton Medan yang namanya juga telah mendunia dalam dunia hitam memberikan keterangan atas nama geng sembilan ini kepada TEMPO, Namun ada beberapa orang yang di sebutkan tidak dapat di kontak oleh TEMPO.
1. Tommy Winata
TEMPO Berisi Berita Mafia Bisnis Tommy Winata |
Tommy Winata merupakan Pendiri dari Bank Artha Graha yang dimana dulunya bernama Bank Propelat milik Kodam Propelat, Grup Arta Graha ini merupakan salah satu pilar utama kerajaan Bisnis Tommy Winata.
2. Sugianto Kusuma ( Aguan)
Ko Aguan ini di kenal orang ketika pada tahun 1970 an dengan mengatur penyelundupan barang elektronik via Palembang, dan dia juga yang memperkenalkan Tommy Winata dengan Angkatan Darat yang di yakini akan melancarkan bisnis mereka.
Sugianto Kusuma Membantu Orang Tak Punya |
3. Yorrys T. Raweyai ( Thung Hok Liong )
Yorrys T. Raweyai merupakan Ketua Umum Pemuda Pancasila yang memiliki kekuatan seperti Panglima untuk mengamankan seluruh operasi jaringan di lapangan. Dan Anton Medan sendiri pernah menodong dirinya dengan sebuah pistol jenis FN 46, Karena sesuatu Hal namun tidak sampai melepaskan tembakan.
Yorrys T. Raweyai merupakan Ketua Umum Pemuda Pancasila yang memiliki kekuatan seperti Panglima untuk mengamankan seluruh operasi jaringan di lapangan. Dan Anton Medan sendiri pernah menodong dirinya dengan sebuah pistol jenis FN 46, Karena sesuatu Hal namun tidak sampai melepaskan tembakan.
Yorrys T. Raweyai Ketua Umum Pemuda Pancasila |
4. Arief Prihatna ( Cocong )
Arief Prihatna atau dengan sebutan Cocong ini menurut Sumber dari TEMPO dan Anton Medan, Si Arief ini merupakan pemain lama yang telah memiliki sebutan senior dalam urusan memasukan barang melalui pintu belakang.
Arief Prihatna Seorang Pemain Senior Pintu Belakang |
5. Edi 'PORKAS' Winata
Kepada TEMPO, Tommy mengaku kenal baik tokoh ini. Imbuhan nama di tengah muncul karena reputasinya sebagai bandar judi Porkas (perusahaan milik Sigit Hardjojudanto, seperti disebut pula oleh majalah Time pekan lalu). Dia dikenal sebagai "tangan kanan" Tommy dalam bisnis ini. Menurut Anton Medan, beberapa nama berada di bawah lindungan Tommy pula.
Di Jakarta, menurut sebuah sumber, pusat operasi mereka-lewat permainan mickey mouse, rolet, bakarat, black jack, dan lain-lain-adalah Pertokoan Duta Merlin, Jalan Ketapang, dan Jalan Kartini. Belakangan, pusat operasi itu dipindahkan ke Jalan Kunir di kawasan Kota, yang kini dikenal sebagai markas "Konsorsium Judi Indonesia"-jelas bukan nama organisasi resmi-dengan Edi sebagai pemimpinnya.
6. Kwee Haryadi Kumala (A Sie)
Bersama kakaknya, Cahyadi Kumala (Sui Teng), Haryadi adalah spesialis pembebasan tanah. Anton Medan juga menyebut keterlibatan Teddy Hwat dan Robert Kardinal (saudara Yorrys) dalam urusan tanah ini. Di sektor ini mereka banyak bekerja sama dengan Bambang Trihatmodjo, misalnya di Jonggol dan Sentul. Bahkan, menurut Anton dan sumber TEMPO, beberapa aset Cendana saat ini telah dialihkan ke Tommy Winata: Jonggol (3.200 hektare), Cikarang (5.000 hektare), Sawangan, Sentul, Cikampek, dan perkebunan kelapa sawit di Sumatra Utara (25.000 hektare).
7. Arie Sigit
Arie mengenal Tommy lewat pamannya, Bambang Tri. Arie-menurut sumber TEMPO-punya bisnis sampingan menarik, misalnya ekstasi, dengan omzet ratusan miliar per bulan. Tapi, dalam sebuah wawancara dengan majalah Panji beberapa waktu lalu, Arie membantah isu ini dengan tegas. Namun, sebuah sumber menjelaskan bahwa jaringan bisnis itu meliputi Bandung, Medan, Jawa Tengah, Yogya, Surabaya, dan Bali, selain Malaysia dan Australia.
Pemasok utama "komoditas" ini adalah Hong Lie, buron yang dikaitkan dengan pembunuhan Nyo Beng Seng. Hong Lie sekarang bermukim di Hong Kong. Menurut seorang sumber, salah satu lokasi "perakitan" barang terlarang ini, di Tangerang, pernah digerebek polisi pada 1998 lalu, tapi kasusnya lalu dipetieskan.
Arie Sigit |
8. Iwan Cahyadi Karsa (Eng Tiong)
Melalui PT Sumber Auto Graha (SAG), belum lama ini Iwan membeli 14 ribu unit mobil Timor. Menurut Anton dan sumber lainnya, SAG memperjualbelikan mobil mewah completely built-up yang diselundupkan Arief Cocong.
9. Johnny Kesuma
Melalui PT Artha Graha Investama, dia adalah orang kepercayaan Tommy di bidang investasi. Johnny adalah adik Aguan. Semula ia mengendalikan PT Amcol Graha Industries, yang pernah memegang lisensi manufaktur Sony. Menurut sumber TEMPO, saat ini ia dicekal. Sebelumnya, ia lebih banyak tinggal di Singapura. Saham Graha Investama juga dimiliki oleh Bakti Investama (dulu milik Mamiek Soeharto).
Johnny Kesuma |
0 comments:
Post a Comment